Pemerintah Kabupaten Kediri Jawa Timur menyiapkan lahan untuk keperluan relokasi para pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di sekitar Pasar Pamenang Kecamatan Pare.
"Pasar tradisional juga harus ditata rapi dan disesuaikan dengan fungsinya untuk ruang publik," kata Pelaksana Tugas Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Kabupaten Kediri Edhi Purwanto di Kediri, Kamis.
Ia mengatakan, relokasi untuk berjualan para PKL itu sudah disiapkan oleh pemkab. Pemerintah menyiapkan lahan dengan luas sampai 5 hektare di kawasan Desa Tulungrejo, Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri, untuk mengakomodasi seluruh pedagang.
Dengan adanya lahan yang disipakan untuk relokasi tersebut diharapkan para pedagang tidak lagi berjualan di jalan. Selain rawan kecelakaan dan macet, karena jalan merupakan ruang publik, keindahan kota juga harus diperhatikan.
"Kami melakukan ini untuk keuntungan masyarakat juga. Mereka bisa menikmati," katanya.
Ia mengatakan, para pedagang, terutama PKL banyak yang berjualan di tepi jalan. Saat ini yang sudah mulai dikoordinasikan untuk adanya relokasi adalah para pedagang pasar yang berjualan sayur di sekitar lokasi Pasar Pare.
Beberapa pedagang yang berjualan di luar pasar dan yang tidak teratur dipindah ke Jalan Tambora, Kecamatan Pare, masih dekat dengan lokasi Pasar Pare. Selain itu, Jalan Argopuro, Kecamatan Pare, juga digunakan untuk tempat berjualan.
Pihaknya memang tidak langsung melakukan relokasi tempat berjualan para pedagang tersebut, melainkan bertahap. Saat ini terus dikoordinasikan pada para pedagang yang belum pindah dari lokasi di luar pasar, agar segera pindah.
Selain berupaya untuk relokasi, pihaknya juga berusaha untuk memperbaiki fasilitas di pasar tradisional. Pemkab kata dia, berusaha untuk menempatkan pasar tradisional agar tidak kalah dengan pasar modern. Dengan itu, pereekonomian di masyarakat harus terus berputar.
Di wilayah kabupaten, kata dia, memang banyak berdiri pasar modern, dimana barang yang dijual hampir sama dengan barang yang dijual para pedagang di pasar.
"Kami proteksi pasar tradisional dan memang sudah melakukan pembatasan para pemilik modal yang mendirikan dengan pasar modern. Pada prinsipnya, Masyarakat pasti kami lindungi," kata Edhi.
Sementara itu, koordinator pedagang di Pasar Pamenang Pare, Wahyudiono mengatakan lokasi yang digunakan untuk berjualan tersebut kurang memadahi. Jumlah pedagang yang diketahui berjualan mencapai 314 pedagang, sementara yang bisa tertampung sampai saat ini masih 138 pedagang.
"Kami berharap, ada lokasi yang lebih baik lagi untuk berjualan para pedagang," kata Yudi mengungkapkan.
Sumber : antaranews
0 comments:
Post a Comment