Belum resmi dibuka, namun gelaran Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) edisi ketiga Jawa Timur sudah tercoreng. Hal itu disebabkan oleh kericuhan yang terjadi pada laga Kota Kediri kontra Sidoarjo, di cabang olahraga (cabor) sepakbola.
Duel dua tim yang berlangsung di Stadion Brawijaya, Rabu (13/7) ini berlangsung panas. Bahkan, para pemain kedua tim yang tergabung di Grup A ini sempat menyerang wasit Rahmad Tri asal Malang. Tak hanya menyerang sosok pengadil di lapangan, para pemain juga terlibat aksi saling pukul.
Kericuhan terjadi pada babak kedua. Bermula dari pemain Sidoarjo, Yusuf Maulana, yang melakukan pelanggaran terhadap Rudi Jogaga (pemain Kota Kediri) pada menit 86. Karena tidak terima, Rudi balik menyerang yang diikuti oleh kawan-kawannya. Kedua kesebelasan lantas terlibat saling dorong dan saling pukul.
Situasi semakin memanas saat official tim Sidoarjo masuk ke tengah lapangan untuk membela anak asuhnya. Namun, petugas keamanan dan kepolisian setempat dengan sigap langsung melerai aksi tersebut. Meski begitu, akibat tawuran tersebut pertandingan sempat terhenti selama sepuluh menit.
Kericuhan kembali pecah setelah wasit meniup peluit panjang, tanda pertandingan berakhir. Tanpa disangka, para pemain Sidoarjo langsung mengejar dan menyerang wasit. Walhasil, petugas keamanan yang berjaga di pinggir lapangan langsung mengevakuasi wasit dari serangan para pemain Sidoarjo.
Pertandingan sendiri berakhir dengan skor 2-1 untuk kemenangan tuan rumah, Kota Kediri. Dalam laga ini wasit mengeluarkan tiga kartu merah, dua diberikan kepada tim Kota Kediri dan satu lainnya untuk tim Sidoarjo. Atas kemenangan ini, kesebelasan Kota Kediri menjadi juara grup A dengan torehan enam poin dan memastikan lolos ke babak selanjutnya.
Sumber : sportjatim
0 comments:
Post a Comment