Pages

Banner 468 x 60px

 

Saturday, July 21, 2012

Awal Ramadan, Pedagang Kediri Naikkan Harga

0 comments
Para pedagang pasar tradisional di Kota Kediri rame-rame mengambil keuntungan dari momen awal memasuki bulan ramadan. Mereka menaikkan harga barang dagangannya diatas rata-rata patokan harga sesuai dengan keinginan pribadi.

Perbuatan curang pedagang ini diketahui dari hasil inspeksi mendadak (sidak) Walikota Kediri Samsul Ashar di tiga pasar tradisional di Kota Kediri. Antara lain, Pasar Bawang, Pasar Setono Betek dan Pasar Bandar.

" Seperti harga telur ayam di Pasar Bawang ini ada distan Rp 2 ribu per kilogram. Ada yang menjual dengan harga Rp 14 ribu per kilogram, ada pula yang menjual dengan harga Rp 16 ribu per kilogram. Padahal, kemarin saya dibeli di toko resmi harganya Rp 14 ribu per kilogram. Jadi, mereka menaikkan harganya sendiri-sendiri," ujar Samsul Ashar di Pasar Bawang, Sabtu (21/07/2012)

Selain harga telur ayam, perbedaan harga yang mencolok juga terlihat pada beras dan minyak goreng yang merupakan dua diantara sembilan bahan pokok (sembako) yang sangat dibutuhkan masyarakat. Di Pasar bawang harga beras jenis IR-64 super Rp 7 ribu per kilogram. Tetapi di Pasar Setono Betek Rp 7,7 ribu per kilogram. Sedangkan di Pasar Bandar Rp 7,2 ribu per kilogram. Sementara harga minyak goreng curah berkisar antara Rp 10-10,2 ribu per kilogram.

" Jadi faktor perbedaan harga ini adalah subyektivitas. Pedagang sendiri yang menaikkan harga barang. Padahal, harga rata-rata sudah ada patokannya," terang Samsul Ashar

Untuk melindungi masyarakat konsumen dan menekan tindak curang para pedagang pasar, imbuh Walikota Samsul Ashar, Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri akan memberikan himbauan dan membuat Surat Keputusan (SK). Sehingga, apabila ke depan masih ditemukan pedagang yang nakal, akan dijatuhi sanksi.

Sementara untuk menjaga kestabilan harga barang selama ramadhan hingga hari Raya Idul Fitri 1433 H, Pemkot Kediri akan membentuk tim pemantau harga yang tergabung dari Dinas Perindustrian Perdagangan Pertambangan dan Energi (Disperindagtamben) dan Bagian Perekonomian. Kemudian, jika sudah terjadi gejolak harga, Pemkot Kediri melakukan operasi pasar (OP)

" Saya berharap para pedagang tidak menaikkan harga barang dagangannya sendiri-sendiri. Jangan membebani masyarakat sendiri. Apabila sampai terjadi gejolak harga, maka kita akan membeli dari Bulog untuk dilakukan operasi pasar," tegas Samsul Ashar.

Sumber : beritajatim

0 comments:

Post a Comment