Sejumlah pedagang
bawang putih di Pasar Grosir Ngronggo, Kediri, mengeluhkan sepinya
pembeli sebagai dampak tingginya harga jual komoditas tersebut.
Sepinya pembeli tersebut dipicu naiknya harga bawang yang melonjak secara signifikan pekan ini.
“Pembeli
sekarang sepi. Jika biasanya setiap hari keluar barang sampai 5 ton
saat ini hanya sekitar 5 kuintal,” kata Malik Ashari, seorang pedagang,
Minggu (10/03/2013).
Ia mengatakan, harga bawang putih saat ini
memang naik tajam. Satu bulan lalu, harganya masih Rp25 ribu per
kilogram, saat ini sudah naik dua kali lipat mencapai harga Rp50 ribu
per kilogram.
Pihaknya menduga, kenaikan ini sebagai dampak dari
pembatasan impor. Selama ini, bawang putih yang dijual di pasar diimpor
dari China. Bahkan, selama ini bawang putih lebih mengandalkan impor.
Selain
bawang putih, harga bawang merah juga mengalami kenaikan. Saat ini,
harganya mencapai Rp30 ribu per kilogram, padahal semula harganya hanya
Rp15 ribu per kilogram.
Malik juga menyebut, saat ini sejumlah
pedagang bawang lebih memilih berjualan komoditas lainnya. Selain sepi
pembeli, harga bawang juga semakin tinggi. Sebelumnya, terdapat 15
penjual bawang putih di pasar ini, tapi karena situasi yang sulit hanya
ada dua penjual saat ini.
Dikhawatirkan, jika kondisi ini belum berubah,
justru akan membuat rugi.
Kenaikan harga bawang putih yang
terjadi selama beberapa bulan terakhir menyebabkan inflasi di Kediri,
pada Februari 2013 ini sampai 0,94 persen lebih rendah daripada inflasi
pada Januari 2013 yang mencapai 1,05 persen.
“Faktor cuaca ini
berpengaruh pada distribusi dan hortikultura di Kediri. Kenaikan harga
bawang putih juga berpengaruh pada inflasi,” kata Kepala Seksi Statistik
dan Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Kediri Lulus Haryono.
Selain
karena cuaca, Lulus menyebut adanya inflasi ini juga karena kebijakan
pemerintah akan impor. Beberapa komoditas bahan pokok ataupun buah dari
luar negeri dibatasi, sehingga harga komoditas bahan makanan dalam
negeri juga naik.
“Tujuan awal pembatasan impor ini diharapkan
agar produk lokal mampu bersaing. Kami duga, ini (pembatasan impor)
berpengaruh pada kenaikan harga,” ucapnya.
Sumber : LensaIndonesia.com