Pages

Banner 468 x 60px

 

Sunday, July 31, 2011

Jelang Puasa, Kain Sarung dari Kediri Kebanjiran Pembeli

0 comments
Menjelang pelaksanaan ibadah puasa, para pengusaha kerajinan kain sarung di Kediri, Jawa Timur kebanjiran pembeli. Peningkatan pembelian mencapai 20 persen.

“Jika biasanya hanya 625 potong per bulan, sejak awal Juli ini menjadi 800 potong,” kata Siti Rokhayah, salah seorang pengusaha di Kelurahan Bandar Kidul, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Sabtu, 30 Juli 2011.

Selain dari wilayah Kediri dan sekitarnya, para pembeli juga berasal dari Surabaya, Bandung, Palembang, Jakarta, dan Kalimantan. Tak sedikit dari pembeli itu yang menjualnya kembali kepada konsumen karena kwalitas kain sarung tenun dari Kediri cukup bagus.

Meski mengalami peningkatan permintaan, para pengusaha tidak menaikkan harga jual. Sebab sebelumnya harga telah naik akibat melonjaknya harga kapas dunia.

Untuk kain berjenis misrir dijual dengan harga Rp 125 ribu per potong, semi sutra Rp 195 ribu per potong, dan sarung goyor seharga Rp 140 ribu per potong. “Di kelurahan Bandar Kidul, ada 15 perajin yang melayani pesanan sarung dan kain,” ujar Siti.

Soewito, 46 tahun, warga Kelurahan Sukorame, Kecamatan Mojoroto, Kediri, yang tampak membeli beberapa lembar kain sarung di tempat itu mengaku menyediakan dana khusus untuk berbelanja sarung. Selain dipergunakan sendiri, sarung-sarung itu juga akan dibagikan kepada keluarga. “Saya sisakan satu yang bagus untuk solat udul fitri nanti,” ucapnya.

Read more...

Tuesday, July 26, 2011

Salesman Tewas di Lokalisasi Kediri

0 comments
Petugas Kepolisian Sektor (Polsek) Kota, Kediri, Jawa Timur, masih melakukan penyelidikan kasus temuan mayat di dalam wisma salah satu eks-lokalisasi Semampir. "Kami masih lakukan penyelidikan kasus itu. Kami belum bisa pastikan penyebab kematian korban," kata Kepala Unit Satuan Reserse dan Kriminal Polsek Kota, AKP Sucipto di Kediri, Senin.

Ia mengatakan, jenazah korban saat ini masih diperiksa dan diotopsi di Rumah Sakit Bhayangkara, Kediri, untuk memastikan penyebab kematiannya.

Korban seorang lelaki ditemukan tewas di dalam salah satu wisma eks lokalisasi Semampir. Pria itu belakangan diketahui bernama Aeurelius Say (37) warga perumahan Griyatama, Desa Jongbiru, Kecamatan Gampengrejo, Kabupaten Kediri.

Pria yang bekerja sebagai sales ini diketahui tewas saat bersama dengan Ren (27), seorang penghuni lokalisasi.

Ren, yang ditemui di lokalisasi mengaku kaget dengan kejadian itu. Ia tidak menyangka jika tamunya meninggal dunia. Padahal, ia dengan tamunya itu hanya berbincang-bincang.

"Saya hanya berbincang dengannya di dalam kamar. Tahu-tahu, ia langsung jatuh tergeletak di atas ranjang. Karena takut, saya minta tolong warga lainnya," kata Ren.

Ren juga mengaku, sebelum janjian dengannya, ia tidak melihat pelanggannya itu mengonsumsi minuman penambah stamina, hingga ia tidak tahu penyebab tewasnya orang itu.

Kejadian tewasnya pelanggan di dalam kamar salah satu wisma itu membuat penghuni eks-lokalisasi gempar. Mereka segera malaporkan kejadian ini ke kantor polisi. Petugas yang datang juga langsung mengevakuasi tubuh korban.

Polisi tidak menemukan benda-benda yang diduga menjadi penyebab kematian, seperti obat kuat. Polisi hanya mengamankan satu unit sepeda motor merek Honda yang digunakan korban.

Read more...

Monday, July 18, 2011

Rekor Tahu Terpanjang Pecah di Kediri

0 comments
Kota Kediri, Jawa Timur mencatat sejarah dengan memecahkan rekor tahu terpanjang, Minggu (17/7/2011) petang. Rekor ini memecahkan rekor sebelumnya yang tercipta di Semarang pada tahun 2008 silam.

Deretan tahu yang ditata memanjang searah jalur jalan Basuki Rahmat, depan kantor Balaikota Kediri itu, diperiksa dan diukur langsung oleh utusan museum rekor dunia Indonesia.

Hasilnya, deretan makanan yang berbahan dasar kedelai itu mencapai panjang 111 meter lebih 3 centimeter, lebar 60 centimeter serta tinggi 6 centimeter. Rekor ini mematahkan rekor yang pecah di Semarang pada tahun 2008 dengan panjang 102 meter lebih 5 centimeter.

"Rekor tahu terpanjang di Kota Kediri ini terdaftar sebagai rekor MURI ke-5005," kata Desi Dianistia, Deputi Manager Muri.

Tahu-tahu itu, berasal dari para pengusaha tahu yang ada di Kediri. Setiap pengusaha berpartisipasi sesuai kemampuan masing-masing dan jumlah yang terkumpul mencapai 23.350 buah serta menghabiskan 2,5 ton kedelai.

"Tadi saya bawa 1.500 buah," kata Miyanto, salah satu pengusaha tahu takwa yang turut berpartisipasi.

Kegiatan tersebut merupakan rangkaian acara "Kediri in a Week" yang diselenggarakan oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan,Pertambangan, Mineral dan Energi Pemkot Kediri dalam rangka menyambut hari jadi Kota Kediri ke 1132. Selain pemecahan rekor tahu terpanjang, juga digelar festival jalan Doho yang berisi pameran aneka makanan maupun produk usaha kecil menengah.

"Kegiatan ini digelar karena tidak ada yang namanya alergi karena tahu, yang ada malah bergizi. Selain itu selama ini Kota Kediri khas dengan tahu," kata Walikota Kediri, Samsul Azhar saat dikonfirmasi mengapa harus rekor tahu yang dipecahkan.

Sumber : kompas.com
Read more...

Thursday, July 14, 2011

Kediri Kontra Sidoarjo Ricuh

0 comments
Belum resmi dibuka, namun gelaran Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) edisi ketiga Jawa Timur sudah tercoreng. Hal itu disebabkan oleh kericuhan yang terjadi pada laga Kota Kediri kontra Sidoarjo, di cabang olahraga (cabor) sepakbola.

Duel dua tim yang berlangsung di Stadion Brawijaya, Rabu (13/7) ini berlangsung panas. Bahkan, para pemain kedua tim yang tergabung di Grup A ini sempat menyerang wasit Rahmad Tri asal Malang. Tak hanya menyerang sosok pengadil di lapangan, para pemain juga terlibat aksi saling pukul.

Kericuhan terjadi pada babak kedua. Bermula dari pemain Sidoarjo, Yusuf Maulana, yang melakukan pelanggaran terhadap Rudi Jogaga (pemain Kota Kediri) pada menit 86. Karena tidak terima, Rudi balik menyerang yang diikuti oleh kawan-kawannya. Kedua kesebelasan lantas terlibat saling dorong dan saling pukul.

Situasi semakin memanas saat official tim Sidoarjo masuk ke tengah lapangan untuk membela anak asuhnya. Namun, petugas keamanan dan kepolisian setempat dengan sigap langsung melerai aksi tersebut. Meski begitu, akibat tawuran tersebut pertandingan sempat terhenti selama sepuluh menit.

Kericuhan kembali pecah setelah wasit meniup peluit panjang, tanda pertandingan berakhir. Tanpa disangka, para pemain Sidoarjo langsung mengejar dan menyerang wasit. Walhasil, petugas keamanan yang berjaga di pinggir lapangan langsung mengevakuasi wasit dari serangan para pemain Sidoarjo.

Pertandingan sendiri berakhir dengan skor 2-1 untuk kemenangan tuan rumah, Kota Kediri. Dalam laga ini wasit mengeluarkan tiga kartu merah, dua diberikan kepada tim Kota Kediri dan satu lainnya untuk tim Sidoarjo. Atas kemenangan ini, kesebelasan Kota Kediri menjadi juara grup A dengan torehan enam poin dan memastikan lolos ke babak selanjutnya.

Sumber : sportjatim
Read more...

Calon Sekkota Kediri Terjerat Kasus Korupsi

0 comments
Calon Sekretaris Kota (Sekkota) Kediri Haryono diperiksa petugas Unit Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Polres Kediri Kota. Kepala Inspektorat Kota Kediri itu dimintai keterangan terkait dengan skandal kasus penerimaan 231 Pegawai Tidak Tetap (PPT) illegal oleh Dinas Pendidikan (Disdik) setempat pada tahun 2009 lalu.

Kasubbag Humas Polres Kediri Kota AKP Surono mengatakan, Hariyono diperiksa sebagai saksi, karena dianggap memiliki wewenang dalam mengawasi proses penerimaan PTT. "Dia memiliki tugas sebagai kontrol. Oleh sebab itu, kita mintai keterangan," kata AKP Surono kepada beritajatim.com, Rabu (13/7/2011).

Selain Haryono, polisi juga memeriksa Kabag Hukum Pemkot Kediri Arif. Seperti halnya Haryono, Arif dianggap mengerti aturan hukum dalam proses penerimaan PTT bermasalah itu. Keduanya menjalani pemeriksaan sekitar tiga jam yakni, mulai pukul 10.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB.

Haryono membenarkan pemeriksaan tersebut. Menurut pria yang namanya diajukan oleh Walikota Kediri Samsul Ashar bersama Plt Sekkota Agus Wahyudi, dan Kepala Dinas Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Kadisbudparpora) Muhaimin ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur, untuk dilakukan fit and propertise menempati jabatan Sekkota Kediri itu, ada sekitar 20 poin pertanyaan yang diberikan oleh penyidik seputar rekrutmen PTT. Namun, dirinya enggan untuk membeberkannya.

"Saya kira, lebih baik no coment. Saya sebagai inspektorat, tidak berhak untuk menjawabnya," ujar Haryono melalui telepon seluler. Dirinya menyarankan agar bertanya langsung kepada kepolisian atau pejabat Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri yang memiliki kewenangan untuk memberikan konfirmasi.

Terpisah, Kabag Humas Pemkot Kediri Hariadi mengaku, pihaknya akan tetap mengikuti ketentuan hukum yang berlaku. "Kita ikuti saja aturan hukum yang berlaku. Kita juga akan menelaah," terang Hariadi.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Polres Kediri Kota sudah menerbitkan laporan model A terkait skandal kasus penerimaan PTT tahun 2009 tersebut. Bahkan, kepolsian dapat dipastikan bakal segera menetapkan Edy Purnomo, Asisten Administrasi Umum menjadi tersangka.

Mantan Kadisdik itu dianggap sebagai pihak yang paling bertanggung jawab terhadap dugaan terjadinya gratifikasi, sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 12 UU RI No. 20 tahun 2001, tentang perbaikan UU RI No. 39 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Edy Purnomo diduga sudah menerbitkan surat tugas dan sejumlah surat perjanjian kerja borongan ke-231 PTT yang ditugaskan di Lingkungan Disdik Kota Kediri. Para tenaga pendukung teknis tersebut kemudian disalurkan ke UPTD masing-masing, dan dipekerjakan di sejumlah sekolah sejak 10 Juni 2010, tanpa mendapat gaji sepeser pun.

Kasus tersebut melibatkan sejumlah anggota DPRD setempat. Ada tujuh oknum dewan yang namanya ikut terseret. Sebab, mereka lah yang meminta Edy Purnomo menerbitkan surat tugas tersebut. Masing-masing berinisial, HD, MH, SH, AD, NR, NI, dan SR.

Sumber : beritajatim
Read more...

Monday, July 4, 2011

Wakil Walikota Kediri Minta RSBI Dievaluasi

0 comments
Program Nasional tentang Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI) sudah dijalankan Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Pendidikan (Disdik) setempat selama kurang lebih empat tahun. Tetapi, dalam prosesnya justru terjadi pungutan-pungutan dengan kedok sumbangan yang membebani anggaran. Oleh karena itu, program RSBI di Kota Kediri perlu dievaluasi.

Demikian disampaikan oleh Wakil Walikota Kediri Abdullah Abubakar. Pihaknya meminta agar Disdik meneliti ulang dan memprosentasi penganggaran atas keberadaan RSBI, yang dirasa telah membenani anggaran sekolah reguler serta “melegalkan” pungutan dalam jumlah besar kepada wali murid.

Seperti yang terjadi di SMA Negeri 2 Kediri, nilai sumbangan RSBI mencapai Rp 25 juta. Abdullah menegaskan, jika praktik-praktik pungutan terus dilegalkan, maka menimbulkan kesan bahwa RSBI hanyalah sekolah untuk anak-anak dari orang yang kaya.

Sementara masyarakat dari kalangan ekonomi lemah tidak bisa mengenyam pendidikan di sekolah berkualitas. “Saya sangat tidak setuju adanya RSBI, kerena menimbulkan masalah baru bagi dunia pendidikan,” kata Abdullah Abu Bakar, Sabtu (2/7/11) kemarin.

Masih kata Abdullah, sejumlah orang tua wali murid yang menyekolahkan anaknya di RSB merasa terpaksa dengan beban biaya yang tinggi. Sehingga harus ditata ulang.

Pengelolaan RSBI terkesan semakin liar menerapkan pungutan kepada walimurid. Desakan sama datang datang dari Dewan Pendidikan setempat. DP akan segera melakukan hearing bersama Disdik dan sekolah RSBI untuk membahas masalah sumbangan-sumbangan yang dianggap melewati batas kepatutan tersebut

Read more...